Best Practice PPG Daljab




Nama                              : Heru Ferdiyanto, S.Pd.

NIM/No. UKG               : 2200103922097042/ 201800330177

Kelas/Kelompok            : A/3

Prodi                               : Pendidikan IPA

LPTK                             : Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

 

 

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMP Negeri 2 Bojongsari

Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa tengah

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan keterampilan proses sains siswa

Penulis

Heru Ferdiyanto, S.Pd

Tanggal

5 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan guru, kepala sekolah, dan pengawas didapatkan permasalahan yang menjadi latar belakang praktik baik ini adalah:

1. Pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat konvensional dan kurang kontekstual. Hal ini berakibat siswa tidak dapat melihat pentingnya mengapa siswa siswa harus belajar materi dalam pembelajaran.

2.   Pembelajaran guru masih bersifat teacher centered, dan tidak membiasakan siswa untuk beraktivitas dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan siswa cenderung pasif dan tidak melatih kemampuan proses sainsnya.

 

Berdasarkan pengalaman saya, praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan menjadi referensi alternatif bagi penyelesaian permasalahan yang sejenis.

Sebagai guru saya dapat mengupayakan perbaikan dengan merencanakan dan merancang pembelajaran inovatif dengan menggunakan model dan media yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan, sehingga diharapkan dapat menyelesaikan masalah pembelajaran yang ada.

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Berdasarkan permasalahan di atas, beberapa tantangan yang dihadapi yaitu:

1.     Memilih permasalahan yang kontekstual/otentik dengan kehidupan siswa

2. Memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan bisa mengaktifkan kegiatan siswa

3. Merancang penggunaan TPACK dalam pembelajaran untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran.

4. Siswa  belum terbiasa melakukan pencarian informasi sendiri

5. Siswa belum terbiasa melakukan percobaan dengan mandiri

 

Tantangan datang dari dalam diri guru dan dari siswa. Adapun yang membantu dalam menyelesaikan tantangan ini adalah: dosen pembimbing, guru pamong, kepala sekolah, rekan siswa (guru IPA).

 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi tantangan-tantangan yang adalah:

1.     Memilih model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada materi Gangguan Sistem Pencernaan. Adapun sintaksnya adalah:

a.         Orientasi pada masalah otentik

1.      Saya menggunakan artikel Artikel “Gejala Maag Kronis Bisa Mengakibatkan Kematian, Jangan Disepelekan” dan foto daftar kunjung UKS sebagai stimulus pada masalah otentik yang dekat dengan kehidupan siswa.


Gambar 1. Artikel tentang maag


Gambar 2. Buku kunjung UKS

 

2.      Siswa telah merumuskan beberapa pertanyaan terkait stimulus yang diberikan

“Mengapa maag berbahaya?”

“Bagaimana cara menecegah maag”

“Apakah ada makanan yang harus dihindari pada penderita maag?”

Gambar 3. Siswa mengungkapkan perumusan masalah

3.      Guru membantu mengumpulkan dan memilah pertanyaaan-pertanyaan dari siswa

 

b.        Mengorganisasikan siswa untuk belajar

1.  Pada tahap ini, guru membentuk kelompok kerja yang terdiri dari 5 orang. Pada kelas VIII B, terbentuk 7 kelompok.

2.  Guru membangi LKPD dan bahan ajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

3. Guru mempersilakan siswa mengambil alat dan bahan untuk mempersiapkan penyelidikan.



Gambar 4. Perwakilan kelompok mengambil peralatan.

 

c.         Membimbing penyelidikan

Dalam tahapan ini, guru membimbing siswa untuk menyelidiki sifat keasaman makanan dengan menggunakan kertas pH universal. Melalui kegiatan ini penyelidikan, siswa dapat mengembangkan proses sains yaitu : mengamati, mengumpulkan informasi, mengukur, dan menyimpulkan hasil penyelidikan. Dalam penyelidikan ini, diharapkan siswa dapat mengambil kesimpulan bahan makanan mana yang aman dan tidak aman bagi penderita maag. Dalam hal ini, peran guru adalah memantu dan membimbing siswa.

Gambar 5. Siswa melakukan penyelidikan tentang sifat keasaman makanan

d.        Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Setelah mendapat simpulan penyelidikan, siswa diharapkan dapat mengumpulkan informasi secara kritis dan kreatif untuk membuat solusi atas permasalahan yang dituangkan ke dalam poster upaya pencegahan maag.

Dalam tahap ini juga siswa mempresentasikan hasil solusi berupa poster yang berisi tentang bagaimana memecahkan masalah terkait tentang penyakit maag. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kolaborasi antar siswa, kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil karya kelompok.

Gambar 6. Siswa mempresentasikan hasil penyelidikan dan poster

e.         Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, guru bersama siswa akan membahas dan mengevaluasi semua solusi yang dibuat oleh siswa, sehingga didapat kesimpulan berupa solusi yang tepat dan menyeluruh.



Gambar 7. Guru mengevaluasi solusi dari siswa

 

2.     Membuat LK dan bahan ajar yang disesuaikan dengan materi/informasi yang dibutuhkan siswa dan bahasa yang mudah dimengerti siswa.

 

3.     Mengoptimalkan penggunaan media/sarana berbasis IT untuk pembelajaran.

Menggunakan tampilan powerpoint untuk menyampiakan tujuan, penilaian, alur pembelajaran, dan membantu menampilkan penguatan pembelajaran.

 

Sumber daya

Sarana :

LCD proyektor, laptop, sumber internet

Alat Penyelidikan:

tabung reaksi, pipet, rak tabung reaksi,

Bahan Penyelidikan:

kertas pH universal, kopi, the, susu, sayura, bahan makan lain

Sumber belajar:

1.    Video motivasi “Tahukah kamu: Asam lambung mampu menghancurkan baja”

Link: https://www.youtube.com/shorts/h9Q2LtTa6KE

2.    Artikel “Gejala Maag Kronis Bisa Mengakibatkan Kematian, Jangan Disepelekan”

Link: https://www.liputan6.com/health/read/3910873/gejala-maag-kronis-bisa-mengakibatkan-kematian-jangan-disepelekan

3.    Foto daftar kunjung UKS

4.    Bahan ajar Gangguan Sistem Pencernaan

 

Yang terlibat : Guru dan siswa kelas VIIIB

 

 

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari:

1.      Penggunaam Model PBL ini sangat membantu memotivasi keterlibatan siswa dalam melakukan pembelajaran aktif, mulai dari merumuskan masalah, bekerja secara berkelompok, melakukan penyelidikan, menyimpulkan hasil penyelidikan, membuat solusi dari permasalahan dengan mencari informasi secara mandiri.

2.      Keterampilan proses sains sudah mulai berkembang dari siswa. Keterampilan yang dimaksud adalah: mengamati, mengumpulkan data, menganalisis data, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil penyidikan.

Pada aspek mengamati dan mengumpulkan data, seluruh peserta didik sudah melaksanakan pengamatan dengan baik sesuai petunjuk dan menuliskan hasil/ data pengamatan pada tabel yang tersedia.

Dalam hal menganalisis data, terdapat 5 kelompok yang sudah menganalisis data tepat sesuai petunjuk dengan mandiri. Sedangkan 2 kelompok masih menganalisis dengan bantuan guru.

Dari aspek menyimpulkan, dari 7 kelompok terdapat 4 kelompok sudah merumuskan kesimpulan sesuai dengan tujuan penyelidikan.

Pada aspek mengkomunikasikan, baru dua kelompok yang menyampaikan presentasi dengan baik. Kelompok lain masih membutuhkan bimbingan dalam memaparkan hasil penyelidikan.

3.      Desain kegiatan yang berpusat pada siswa sangat meningkatkan hasil belajar. Berukut data pretest dan postest.

Test

Nilai rerata

Ketuntasan

Pretest

27,6

0

Postest

76,2

88,6%

Tabel 1. Data hasil tes siswa

 

Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah antusias dan sangat senang, bisa di lihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran siswa memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan karena banyak hal yang baru mulai dari melakukan percobaan/penyelidikan sampai membuat poster berisi solusi, sehingga siswa melakukan kegiatan secara aktif.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan akan persiapan yang matang berupa pemilihan model pembelajaran, menganalisis permasalahn otentik, perancangan percobaan penyelidikan, persiapan alat, media, bahan, LK serta bahan ajar. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah pembimbingan guru dalam seluruh proses pembelajaran yang dilakukan siswa.

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru dilakukan adalah guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan karakteristik materi dan kebutuhan siswanya.

 

Link video Aksi : 



 


Posting Komentar untuk "Best Practice PPG Daljab"