Struktur dan Kebahasaan Teks Berita

Materi                          : Teks Berita

Kompetensi Dasar       : 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita (membanggakan dan                                                         memotivasi) yang di dengar dan dibaca.

 

1. Struktur Teks Berita

            Simaklah video teks berita berikut ini!


Dalam video yang telah kamu tonton di atas, berdasarkan struktur atau susunannya, isi tersebut dapat kita kelompokkan ke dalam dua bagian yaitu informasi yang penting dan informasi yang tidak penting.


Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok informasi terangkum dalam rumus:


Apa (what) peristiwanya?

b.      Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?

c.       Dimana (where) terjadinya peristiwa itu?

d.      Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?

e.       Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?

f.       Bagaimana (how) proses peristiwanya?

Keenam pertanyaan tersebut biasanya ditempatkan pada awal pemberitaan yang kemudian sering disebut dengan unsur berita. Bagian unsur berita ini diletakan pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Susunan keenam unsur berita di atas bisa variatif, misalnya ada yang didahului dengan penyajian “apa” ada pula yang diawali dengan “kapan”.Informasi yang tidak penting biasanya disebut uraian atau ekor berita. Bagian ekor berita terdapat setelah kepala dan tubuh berita.

Dengan struktur penyajian semacam itulah, susunan informasi dalam suatu pemberitaan tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian-perinciannya yang sifatnya cenderung tidak penting.

Dengan struktur penyajian seperti di atas, segi kepentingan informasi semakin ke bawah semakin berkurang. Oleh karena itu, jika kita tidak cukup waktu untuk mendengarkan keseluruhan informasi, dengan memperhatikan bagian awalnya kita telah cukup mendapatkan informasi yang merangkum keseluruhan isi berita.

 

2. Kaidah Kebahasaan Teks Berita

            Di dalam teks berita, terdapat kaidah atau aturan tersendiri yang dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.

Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut:


a.      Bahasa Baku

Hal ini didasarkan karena Bahasa yang baku lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat popular ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.

b.      Kalimat Langsung.

Kalimat langsung digunakan sebagai variasi dari kalimat tidak langsung. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita:

Contoh :

                       “Masyarakat, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah Gunung Slamet,” paparnya.

c.       Konjungsi Bahwa

Konjungsi bahwa berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.

Contoh:

                       Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu hectare hutan dan lahan di Riau.

d.      Kata Kerja Mental

Kata kerja mental adalah kata kerja yang terkait dengan hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud antara lain memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan dan beranalogi.

e.       Keterangan Waktu dan Tempat

Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana.

Contoh: Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung.

f.       Konjungsi temporal dan kronologis

Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis. 

Posting Komentar untuk "Struktur dan Kebahasaan Teks Berita"